Pistol Emas Juga Tidak Mampu Menyelamatkan Khadafi


Pistol emas yang diduga milik Khadafi (Foto: AFP)

SIRTE - Raja dari segala Raja Afrika Moammar Khadafi menolak untuk menyerah selama delapan bulan. Dirinya ditangkap dalam kondisi keadaan terluka sambil mengacungkan pistol emasnya di Sirte.

"Khadafi berada di dalam sebuah mobil saat pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC) menembakinya. Ia sempat berlindung di selokan," ungkap Komandan lapangan NTC Mohammed Leith seperti dikutip The Asian Age, Jumat (21/10/2011).

Mohammed Shaban yang turut serta dalam penangkapan Khadafi mengatakan, mantan penguasa yang berusia 69 tahun tersebut terluka pada bagian kaki dan bahunya.

Ketika NTC melepaskan serangan ke arah Khadafi, dirinya pun melakukan perlawanan. Prajurit NTC melihat Khadafi memegang senapan Kalashnikov di satu tangan dan pistol emasnya ditangan lainnya.

Leith mengatakan, ketika Khadafi keluar dengan senjata di tangannya, pasukan mereka melepaskan tembakan ke arah Khadafi. "Tidak lama kemudian dia tewas," ucap Leith.

Saat Khadafi dibawa ke rumah sakit di Sirte, seorang prajurit muda NTC dengan bangga memperlihatkan pistol emas milik Khadafi. Ini menunjukan kehancuran dari rezim Khadafi di tangan rakyatnya sendiri.

"Jangan Bunuh Saya, Anakku"

Jasad Khadafi (Foto: Reuters)

Ditarik dari persembunyiannya, merupakan saat-saat terakhir dari mantan pemimpin Libya Moammar Khadafi bisa bertahan. Di saat ini pula, dirinya memohon ampun kepada prajurit Dewan Transisi Nasional (NTC) untuk tidak membunuhnya.

Ketika ditangkap, seorang prajurit NTC yang berada di dekat Khadafi menceritakan bagaimana seorang Moammar Khadafi memohon kepada mereka.

"Jangan bunuh saya, anakku," cerita seorang prajurit NTC menirukan Khadafi seperti dikutip Associated Press, Jumat (21/10/2011).

Dalam hitungan jam, Khadafi pun dilaporkan mati. Hal tersebut terjadi setelah prajurit NTC disertai warga Libya yang menunjukan kebenciannya, menyeret mantan penguasa berusia 69 tahun tersebut.

Mereka menyeret Khadafi dengan menarik rambut diktator eksentrik tersebut dan mengarak tubuh yang sudah dipenuhi darah.

Kematian Khadafi setelah dua bulan dirinya diturunkan dari kekuasaan. Dia dikabarkan bersembunyi dan langsung mengubur cerita rezimnya yang sudah berkuasa selama 42 tahun di Libya.

Kondisi saat ini juga mendorong Libya memasuki era baru, dimana pemimpin pemerintahan transisional harus mengatasi perbedaan di antara mereka. Nantinya pemerintahan baru ini harus membangun seluruh institusi mereka dari bawah.

"Kita sudah menunggu waktu seperti ini sejak lama. Moammar Khadafi telah terbunuh, rakyat Libya harus lupakan dendam dan bersatu demi Libya," tutur Perdana Menteri Libya Mahmoud Jibril.
Download