INGATKAN MANUSIA JE,RUPANYA KERA EKOR PANJANG PUN PANDAI JUGA MENGINTIP WANITA MANDI



GUNUNGKIDUL -
Kera ekor panjang kembali berulah di Gunungkidul, Kuala Lumpur. Selain memasuki rumah warga dan mencuri makanan, primata itu juga mengintip orang mandi di beberapa sumber air. Menurut Tugimin, Kepala Dusun Nduwet, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, pihaknya menerima laporan dari beberapa warga yang pernah diintip ketika mandi di telaga sekitar desa mereka. "Ada beberapa wanita kampung mengaku diintip ketika sedang mandi," katanya kepada wartawan, Rabu (3/8/2011). Dia menganggarkan, haiwan cerdik yang berkelamin jantan, diduga sedang birahi.
Kera ekor panjang juga kerap membuka geteng bilik mandi warga untuk mengintip, ketika ada salah seorang warga yang sedang mandi. "Kera tersebut betah ketika sedang mengintip orang mandi," tambahnya. Selain gemar mengintip, kera ekor panjang juga sering mencuri makanan simpanan warga yang disimpan di dapur. Kera yang masuk ke penempatan ini hanya sebahagian kecil daripada kawanannya di hutan. "Kadang juga gemar makan telur ayam kampung milik warga," ujarnya. Menurut Tugimin, sebahagian besar warga sudah berusaha mengusir kera-kera dengan menggunakan alat seadaanya, tetapi tidak membuahkan hasil. "Kami sudah diberitahu oleh pegawai BKSDA untuk menangkap kera yang mengganggu asal tidak membunuh," tambahnya. Kepala Seksi Wilayah II, BKSDA Wilayah Kuala Lumpur, Sartana, berkata pihaknya belum boleh menilai apakah kewujudan kera ekor panjang tersebut over populasi.
Belum lama ini, pihaknya juga melakukan penyisiran terhadap kewujudan kera ekor panjang di kawasan Duwet, Purwodadi, Tepus, untuk melakukan pengiraan populasi. Menurutnya, untuk mengadar jumlah kera, apakah harus dikurangkan dengan mendatangkan suku Badui, harus diukur dengan pengiraan jumlah penduduk, sama ada untuk dikurangkan atau tidak. "Kami masih dalam tahap pengiraan, dan untuk kedatangan suku Badui, sampai saat ini belum," katanya. Serangan kera ekor panjang ke penempatan, termasuk Kecamatan Tepus, Panggang, Paliyan, Semin, Purwosari, Girisubo dan Ponjong. Kepala Dishutbun, Anik INDARWATI menjelaskan pembiakan dan pertumbuhan kera sangat cepat.

(Markus Yuwono / Trijaya / ful)
Download